Friday, January 27, 2017

Hongamuletindo.com - Biografi / Riwayat Hidup Archan Chum Chaikiri - White Robe Ajahn



Biografi / Biography / Riwayat Hidup Archan Chum Chaikiri - White Robe Ajahn


Archan Chum lahir pada BE2450 (1907) dan memiliki latar belakang keluarga yang sangat mirip dengan  Khun Paen yang legendaris. Archan Chum Chaikiri adalah anak cicit dari Khun Chaikiri (Khun berarti bangsawan). Khun Chaikiri adalah Khao atau murid yang membantu Phrayachuattukaraj, Gubernur Provinsi Phatthalung untuk melindungi Provinsi Phatthalung dan Thailand selatan dari invasi tentara Myanmar sekitar 200 tahun yang lalu.

Kunchaikiri memiliki banyak putra dan putri. Ia belajar sihir putih dari Wat Khao Or dan kemudian mengajarkan seni supranatural tersebut kepada anak-anaknya. Salah satu anak Kunchaikiri yang bernama "Mueansiripanpirun" belajar ilmu sihir putih dari dia dan kemudian melanjutkan studinya ke ilmu dari Wat Khao Or. Ia juga memiliki banyak anak dan salah satunya adalah ayah dari Archan Chum.

Biografi / Biography / Riwayat Hidup Archan Chum Chaikiri - White Robe Ajahn mengetes kekebalan (kongkrapan catri)


Ayah Archan Chum adalah seorang tentara dan Gubernur di Kabupaten Khao Chai Son di kota Phatthalung. Ayah Archan Chum Chaikiri ini adalah teman LP Kong Wat Chaimongkol di provinsi Songkhla. LP Kong datang saat Archan Chum Chaikiri lahir , mengucapkan selamat kepada ayah dari Archan Chum karena setelah melihat tanda tanda beliau menilai bahwa bayi tersebut bukanlah bayi biasa dan memberi nama "Chum" kepadanya yang artinya "populer / terkenal". Archan Chum memiliki minat besar dalam sihir dan mempelajari sihir dari ayah dan keluarganya sejak ia masih sangat muda. Ketika Archan Chum berumur 5 tahun ia bisa membaca mantra untuk menghipnotis ular beracun dan berhasil menghentikan ular tersebut dari membuka mulutnya, serta menutup mulut anjing sehingga anjing tidak bisa menggigit.

Ketika ia berusia sekitar 7 tahun, Archan Chum belajar  menggunakan mantra dari 11 kata-kata untuk merusak pistol yang ditembakkan menjadi hancur berkeping keping. Hal ini terjadi dalam sebuah insiden yaitu ketika teman ayahnya datang ke rumahnya dan meninggalkan pistolnya di atas meja. Archan Chum mengambil kesempatan untuk melakukan apa yang telah dipelajarinya. Jadi ia mengambil pistol di atas meja dan mulai menjapakan mantra. Namun bahkan sebelum mencoba untuk menembak, pistol tersebut rusak. Teman ayah Archan Chum marah dan mengatakan kepadanya untuk tidak menggunakan mantra tersebut kecuali dalam bahaya. Hal ini menunjukkan bahwa Archan Chum telah menguasai ilmu dengan sangat baik sehingga bahkan sebelum mencoba untuk menembak pistol, pistol tersebut rusak tanpa sempat ditembakkan. 
Biografi / Biography / Riwayat Hidup Archan Chum Chaikiri - White Robe Ajahn mengetes kekebalan (kongkrapan catri)
Ajarn Pan Wat Kao Or, Ajarn Nam Wat Kao Or, Ajarn Yied Wat Donsala

Archan Chum memiliki bakat besar untuk mempelajari sihir putih dan ia bisa menguasai dengan sangat cepat. Ia mampu melakukan banyak magic yang biasanya dibutuhkan waktu dua atau tiga kali lipat bagi orang lain untuk dikuasai. Setelah mempelajari magic dari ayahnya beliau belajar dari Archan Tong Tao , pada waktu itu Archan Tong Tao sudah sangat tua oleh karena itu beliau mengarahkan Archan Chum ke Archan Yied untuk belajar lebih jauh (Archan  Yied merupakan murid langsung dari Archan Tong Tao). Archan Yied tidak menyukai Archan Chum karena Archan Chum banyak bermain main dan lebih tertarik pada wanita. 


Ketika berusia 20 tahun beliau menjadi teman dekat dengan LP Kong Wat Ban Suan yang juga merupakan murid dari Archan Yied


Ajahn Khun Pan
Archan Chum kemudian meminta bantuan temannya yaitu Khun Pan Tharak Rachadej yang merupakan murid langsung dari Archan Yied untuk menjadi penjamin atas perilakunya. Setelah itu ia menjadi lebih disiplin dan mengabdikan waktunya serta lebih serius belajar dari Archan Yied.

Biografi / Biography / Riwayat Hidup Archan Chum Chaikiri - White Robe Ajahn mengetes kekebalan (kongkrapan catri)
Jendral Polisi Tharak Rachadej
Biasa dikenal sebagai Ajahn Khun Pan
Beliau sangat terkenal dalam membuat amulet Jatukam Ramathep

Ketika Archan Chum menjadi bikkhu, beliau menjadi teman dekat dari LP Kong Wat Ban Suan yang merupakan siswa dari Archan Yied juga. Pada 2484, Archan Chum menciptakan amulet amulet pertamanya dengan bantuan Archan Yied yang juga memberikan sejumlah "Phong Mahawan" untuk pembuatan amulet yang dicampurkan ke dalam bahan bahan amulet lainnya dan kemudian juga bergabung dalam upacara pemberkatan sehingga sampai hari ini, banyak orang mengatakan bahwa menggunakan amulet Phra Puttha Nimit dari Archan Chum sama dengan menggunakan amulet Phra Kleep Bua Mahawan dari Archan Yied. 

Pada awalnya Archan Chum hanya berniat menjadi bikkhu selama 1 tahun namun akhirnya menjalani kehidupan kebikkhuan selama 15 tahun. Ketika berusia 35 tahun, beliau meninggalkan kehidupan kebikkhuan dan menikah. Bakan sampai setelah menikah , ketertarikan beliau pada sihir putih tidak berakhir, setiap kali mendengar ada seorang archan atau luangphor  yang terkenal beliau tanpa berpikir panjang akan langsung datang untuk menghormat dan mempelajari beberapa jenis magic baru.

Pernah terjadi ketika Archan Chum bertemu dengan seorang tua di pegunungan dan mengikuti orang tua ini untuk mempelajari magic selama 3 tahun. Pada akhir tahun ketiga, orang tua ini mengajarkan 2 mantra 4 kata "Na Wo Ah Mi" dan "Ba Su Wu Cha". Dua mantra ini yang membuat Archan Chum menyadari bahwa keyakinan seseorang adalah diatas segalanya.

Ketika Archan Chum berusia 50 tahun beliau terkena sakit serius dan mendekati kematian, LP Kong kemudian memutuskan untuk memberikan sebagian hidupnya pada Archan Chum melalui meditasi dan wicha. Setelah itu beliau menginstruksikan Archan Chum untuk melanjutkan menolong orang orang dan vihara. LP Kong juga melarang Archan Chum untuk membuat amulet untuk tujuan keuntungan (komersial) dan Archan Chum menjaga janji tersebut sampai beliau meninggal.

LP Kong meninggal pada BE 2516 dan Archan Chum ditahbiskan menjadi bikkhu selama 1 tahun sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih pada LP Kong di tahun yang sama. Archan Chum membuat amulet coin bergambar dirinya berjubah bikkhu.

Pada akhir tahun 2518 Archan Chum Chaikiri melepas jubah dan bersama keluarganya kembali ke Bangkok di tahun yang sama dan membuat amulet PhraKhawambodhi Neur Soros (depan) dan Rian Kring AC Chum (belakang). Di Bangkok Archan Chum mendirikan sekolah Wicha dan Magic (Samnak Kunjae Saiyasart) dimana beliau mengajarkan magic pada murid muridnya (lebih ke perlindungan diri dan kekebalan). Pada masa jayanya beliau memiliki lebih dari 100.000 murid. Archan Chum memiliki sebuah buku yang mencatat detail siswanya yang diakui sebagai siswa aslinya. Mereka yang menyalahgunakan Magic dikeluarkan dari sekolah. 

Archan Chum jatuh sakit dan meninggal pada 9 Agustus 2525 (usia 75 tahun) karena gagal ginjal di usia tua. Pada hari pemakamannya banyak bikkhu, guru guru, murid dan umat menarik tali peti sepanjang 30 meter untuk mengantar beliau. Jumlah orang yang datang ke prosesi tersebut sebanyak kerumunan pada waktu pemakaman Archan Khun Pan. Hal yang mengejutkan adalah tubuh Archan Chum tidak membusuk dan masih terdapat di peti kaca di samnaknya. Beliau mengenakan Yod Khun Pon amulet di tubuhnya. Kemudian tubuhnya dikremasi bersamaan dengan tubuh istrinya setelah istrinya meninggal. Archan Chum menjalani hidupnya sebagai Archan yang mengikuti ajaran Dhamma dan menjaga sila sila dengan baik. Beliau tidak pernah menggunakan magicnya dengan sengaja untuk menyakiti orang lain, mengumpulkan harta kekayaan, memperoleh wanita meskipun hal itu dapat dilakukan dengan mudah olehnya.






Wednesday, January 25, 2017

Hongamuletindo.com - Biografi (Riwayat Hidup) Luang Phor Koon Parisuttho Wat Ban Rai ( LP Koon Parisuttho)

Hongamuletindo.com - Biografi (Riwayat Hidup) Luang Phor Koon Parisuttho Wat Ban Rai ( LP Koon Parisuttho)


LP Koon Parisuttho lahir pada 4 Oktober 1923 (BE 2466) di sebuah desa bernama Ban Rai, Distrik Da Khun Tod , Nakhon Ratchasima, Thailand. LP Koon adalah anak tertua dan mempunyai dua saudari perempuan. Ibu beliau meninggal ketika beliau berumur 11 tahun , kemudian beliau dirawat oleh bibi bibinya. Tidak lama setelah ibunya meninggal, ayah LP Koon menikah lagi dan LP Koon dikirim ke Wat Ban Rai untuk mempelajari Buddhisme. Pada siang hari LP Koon membantu ayahnya mengurus sawah ,menanam, menyiram dan memandikan kerbau, pada malam hari beliau kembali ke Wat Ban Rai untuk belajar dan membantu membersihkan vihara.

Ketika LP Koon berusia 21 tahun bibi bibinya memberikan sejumlah uang dan mengirimnya ke Wat Thanon Hatyai. LP Koon ditahbiskan menjadi bikkhu pada usia 21 tahun di Wat Thanon Hatyai pada tahun 1944. Phra Kru Wijahn Dtigit lah yang mentahbiskan dan Phra kru Atigahn Torng Suk adalah guru Dhammanya. Nama bikkhu beliau adalah Parisuttho, sepanjang tahun itu pada musim panas beliau pergi ke Wat Nongpho untuk belajar meditasi ke LP Daeng dan memperdalam pengetahuan mengenai Buddhisme. 

Setelah beberapa tahun, berkat kecerdasan LP Koon yang luar biasa beliau berhasil mempelajari hampir semua pelajaran dari LP Daeng seperti Dhamma, Samadhi dan Wicha (Magic) . Kemudian LP Daeng berkata pada beliau , “ Kini kamu telah memiliki pondasi yang kuat dari meditasi dan bahasa Sanskrit, kini telah saatnya kamu mencari Guru lain untuk memperdalam pengetahuanmu” . LP Daeng memperkenalkan LP Koon kepada seorang Guru yang memiliki peringkat tinggi yaitu LP Khang , ketika LP Khang bertemu LP Koon beliau langsung mengatakan bahwa LP Koon bukan bikkhu biasa dan akan memiliki masa depan yang cerah , beliau pun menerima LP Koon menjadi murid. 

LP Koon belajar dan berlatih praktik praktik Buddhis dan semua kemampuan spiritual dari LP Khang , dalam masa berlatihnya beliau mendaki gunung dan memasuki hutan belantara untuk berlatih kemampuan spiritual di pegunungan terpencil. Setelah tiga tahun berlalu , ketika LP Koon berhasil mempelajari semua pengetahuan beliau meninggalkan LP Khang dan memutuskan menempuh jalan sendiri untuk memperdalam keyakinan Buddhisme dan membantu orang orang yang membutuhkan. Kemanapun beliau pergi, LP Koon selalu diterima dengan baik oleh para penduduk desa.

Di kemudian hari LP Koon bertemu dengan LP Khong (seorang bikkhu hutan), setiap LP Kong akan berkelana ke hutan beliau mengajak LP Koon. Selain Dhamma dan Samadhi, LP Kong juga mengajari LP Koon Mantra magis dan memasukkan takrut ke dalam tubuh. Setelah belajar dari LP Kong, LP Koon mengembara hingga ke pegunungan perbatasan Laos, Kamboja dan beberapa tempat lain di timur laut Thailand dan tinggal di hutan selama bertahun tahun.

Suatu hari ketika LP Koon sedang berada di pegunungan perbatasan Thailand dan Laos, suasana pegunungan yang ditemui sangat aneh dan terlihat pohon pohon aneh di sekitarnya, dan pada sore itu beberapa penebang pohon terlihat terburu terburu menuruni gunung. LP Koon bertanya mengenai hal tersebut dan mendapatkan jawaban bahwa dulunya pegunungan itu adalah Kerajaan, karena banyak yang mati disana, banyak hantu hantu penasaran yang keluar di malam hari dan mencelakakan orang orang dan mengganggu penduduk desa. Semua penduduk desa ketakutan dan tidak ada yang berani memasuki ataupun berada di gunung ketika malam hari tiba. 

Para penebang pohon menyarankan LP Koon untuk meninggalkan daerah itu karena sudah banyak terjadi bikkhu bikkhu yang mengalami kemalangan dan kenaasan di wilayah tersebut. Namun LP Koon menjawab “Karena banyak hantu penasaran yang penuh dendam di gunung ini, sudah menjadi kewajiban saya sebagai seorang bikkhu untuk menolong mereka dan berharap mereka bisa terbebas dari penderitaan dan kesedihan”. Para penebang pohon itu pun terdiam dan berpikir mereka akan kembali esok hari untuk mengangkut mayat LP Koon. 

Hongamuletindo.com - Biografi (Riwayat Hidup) Luang Phor Koon Parisuttho Wat Ban Rai ( LP Koon Parisuttho)


LP Koon akhirnya menemukan area yang cocok untuk bermalam dan membuat semacam tenda kecil di bawah sebuah pohon , setelah melakukan proses penyucian tempat LP Koon mulai bermeditasi dan menjapa doa dan sutra. Di tengah malam angin aneh bertiup dengan kencang dan LP Koon mendengar suara tangisan di tengah alam yang liar tersebut yang terdengar semakin mendekati beliau. Kemudian LP Koon mendengar suara berbisik kepadanya dan mengatakan “Hey Kau datang lagi Pria berjubah kuning, , kau sungguh berani ! kau tahu berapa banyak dari mereka (yang berjubah kuning) yang telah mati disini? Kau akan merasakan kematian sebentar lagi.. Ha- Ha – Ha.. “ 

Suara tangisan dan angin yang bertiup semakin kencang, LP Koon tetap membacakan mantra mantra dan doa dan tiba tiba sebuah sinar kuning datang dan menyinari tenda kecil beliau , pohon pohon disekitarnya bergoyang goyang dengan kencang, Pohon yang jatuh dan akan menimpa tenda kecil beliau terpental begitu terkena sinar kuning tersebut. LP Koon tetap berkonsentrasi pada meditasi di dalam tenda.

Badai jahat yang datang malam itu perlahan lahan mereda, banyak pohon yang tumbangan dan jatuh namun LP Koon tetap aman dan tidak terluka, Makhluk jahat hutan tersebut merasa tidak senang dan heran mengapa LP Koon bisa selamat tanpa terluka. LP Koon kemudian menggunakan kekuatan spiritualnya dan berkomunikasi dengan makhluk jahat tersebut dan berkata “ Saya disini untuk kamu, saya ingin menolongmu terbebas dari penderitaan di dunia manusia”. 

Hongamuletindo.com - Biografi (Riwayat Hidup) Luang Phor Koon Parisuttho Wat Ban Rai ( LP Koon Parisuttho)

Tiba tiba bermunculan hantu hantu dalam jumlah sangat banyak dan berdiri di hadapan LP Koon, diantara mereka terdapat Raja Hantu gunung tersebut, ketika melihat LP Koon Raja Hantu tersebut berlutut dan menghormat pada LP Koon dan LP Koon bertanya padanya mengapa ia tidak bertumimbal lahir. Raja Hantu itu menjawab bahwa dahulu gunung tersebut adalah sebuah Kerajaan Besar dan dialah Rajanya, kehidupan rakyat di kerajaan itu bahagia dan penuh kedamaian sampai suatu hari Kerajaan tersebut dilanda penyakit menular yang mematikan, penyakit tersebut menyerang rakyat kerajaan itu dan menyebabkan ratusan hingga ribuan orang meninggal. Karena Kerajaan tersebut memiliki harta karun yang diwariskan turun temurun maka arwah arwah tersebut tetap berada disitu untuk menjaga harta karun dan mencegah orang luar untuk mengambil harta tersebut sehingga orang orang yang datang ke gunung akan terkena hukuman atau kematian.

Setelah LP Koon mendengar keseluruhan cerita, beliau menggunakan ajaran Buddha untuk membujuk para arwah tersebut bahwa karena mereka semua sudah meninggal dan kini sudah tidak memiliki tubuh fisik maka semua harta karun tersebut tidak berguna lagi. Apa kegunaannya menyimpan harta tersebut sementara tidak lagi bisa digunakan, sebaliknya malah mereka membuat banyak kejahatan dengan membunuh banyak orang terutama para Bikkhu yang melatih sila, sampai kapan kebencian tersebut akan berakhir . LP Koon menasihati mereka untuk melupakan pikiran pikiran jahat tersebut dan mengembangkan kemuliaan dan kebaikan Buddha, “Kalian semua harus tahu bahwa lahir, tua, sakit dan mati adalah hukum penderitaan yang universal, semua orang harus menghadapinya dan tak satupun yang dapat lolos darinya termasuk Sang Buddha sekalipun. Kalian semua akan merasakan penderitaan dari hasil perbuatan buruk yang dilakukan dan tidak dapat terlahir kembali bila perbuatan jahat dilakukan, apakah ini layak?” 

Raja Hantu tersebut terdiam lalu bertanya pada LP Koon , “ apakah kami memiliki kesempatan untuk bertobat??” 


Hongamuletindo.com - Biografi (Riwayat Hidup) Luang Phor Koon Parisuttho Wat Ban Rai ( LP Koon Parisuttho)

LP Koon menjawab “tentu saja. Namun sebelumnya kalian sudah banyak melakukan perbuatan jahat dimasa lalu dengan mencelakai dan membunuh orang orang tak bersalah, meskipun kalian bertobat sekarang, kalian harus menanggung akibat dari perbuatan yang telah dilakukan seperti bagaimana berjalannya hukum karma. Perbuatan baik akan mendapatkan hadiah dan perbuatan jahat akan mendapatkan hukuman. Kalian akan menerima buah dari karma buruk ini dengan terlahir di alam binatang di kehidupan selanjutnya “

Raja Hantu tersebut merasa tersentuh dan kagum terhadap LP Koon, ia memberikan tiga kali sujud penghormatan pada LP Koon dan berkata dengan penuh ketulusan “Kami berharap LP Koon akan menolong kami dari alam hantu dan dapat memetik buah dari keBuddhaan, kami tidak takut terlahir di alam binatang” . LP Koon mengambil sikap Anjali dan membacakan doa penyeberangan , Doa penyeberangan tersebut mampu memberishkan siklus penderitaan , sejak saat itu gunung tersebut menjadi lebih damai, tentram dan nyaman. Penduduk desa mulai memasuki hutan dan gunung kembali dan mulai mengelola lahan. 

Setiap musim hujan LP Koon akan menetap di Vihara dekat kota untuk Khow Pansah (masa vassa). Apabila beliau berada di hutan , beliau akan menetap di hutan. Seiring waktu berlalu LP Koon kembali ke Thailand setelah beberapa puluh tahun mengembara di hutan. LP Koon kembali ke kampung halamannya untuk mengunjungi neneknya , “kamu begitu giat dalam Buddhisme, mengapa tidak mempertimbangkan untuk mengembangkan vihara di desa kita ini? Vihara didesa ini dalam kondisi yang menyedihkan bahkan bikkhu bikkhu pun tidak memiliki tempat yang layak untuk berdoa”. LP Koon memutuskan untuk menetap dan membantu mengembangkan vihara.

Hongamuletindo.com - Biografi (Riwayat Hidup) Luang Phor Koon Parisuttho Wat Ban Rai ( LP Koon Parisuttho)


LP Koon mengajak para umat dan masyarakat untuk turut serta mengumpulkan dana dan mengembangkan vihara . Pada waktu itu banyak orang mengetahui LP Koon sedang berusaha mengembangkan dan merenovasi vihara, banyak orang berbondong bondng dari berbagai daerah datang untuk membantu LP Koon. LP Koon memberkati amulet dan memberikan kepada para umat yang turut membantu proyek tersebut. LP Koon adalah salah satu Guru Monk paling terkenal di Thailand , selama hampir dua dekade LP Koon memberkati orang orang, dan memasukkan takrut pada umat.Takrut ini sangat terkenal dalam perlindungan dari bahaya , metta dan kekebalan.

LP Koon telah berhenti memasukkan takrut ke tubuh umat sudah cukup lama seiring bertambahnya usianya yang semakin tua. LP Koon wafat pada 16 Mei 2015 pada usia 92 tahun.




SHARE