Sunday, June 26, 2016

Jual Thailand Amulet - LP Ruay Wat Tako - Thai Amulet Rezeki dan keberuntungan, No 1 di Ayutthaya

Bentuk thai amulet coin, rian, medalion, kalung buddha, liontin buddhis, artikel buddhis

Latar Belakang

LP Ruay adalah Master No 1 di  Ayutthaya . Beliau adalah salah satu Guru Monk yang terkenal di Thailand, seperti namanya, beliau terkenal akan amulets keberuntungan dan rejeki. Beliau hidup sederhana dan banyak orang menaruh respek kepada beliau. terlahir pada tahun 1921 , pada usia 12 tahun belajar dari seorang bikkhu dan pada usia 16 tahun ditahbiskan menjadi samanera dan pada usia 20 ditahbiskan menjadi bikkhu hingga saat ini
Liontin buddha, kalung budha yang sudah diblessing di thailand

Seperti nama beliau ruay yang berarti kaya , LP Ruay Rian ini memiliki fungsi utama di kerejekian, menambah peruntungan dan kesempatan baik , membuka jalan yang lebih baik untuk luck dan rejeki. Dengan ciri khas beliau simbol ayam rejeki, seperti kita tahu ayam merupakan hewan yang bangun pagi dan mengais makanan sejak pagi hari filosofi dari ayam adalah bekerja keras (bangun pagi) untuk mencari rejeki. 
Ayam rejeki untuk bisnis dan dagang

Amulet LP Ruay adalah yang No 1 di Ayutthaya , setiap rilis amulet beliau selalu habis bahkan ketika saya mengunjungi, panitia sedang sibuk launching amulet baru yang sudah dibooking terlebih dahulu oleh para peminat, umat yang mendatangi beliau mencapai 10.000 orang dalam sebuah acara besar termasuk rilis amulet.

Amulet jakarta asli thailand hong amulet indo

Contact us






Thursday, June 16, 2016

Jual Thailand Amulet - Phra Phrom / Se Mien Fo / Dewa Brahma 4 muka , kisah dan cara berdoa


LP Maha surasak Phra Phrom, Kruba Orr, Kruba Krissana, LP Hong, LP Koon, LP Pae, Ajahn Thep , Locket, Takrut, Gelang azimat


Polemik Brahmarupa
Oleh : Y.M. Maha Dhammadhiro Thera
(Artikel ini merupakan bagian dari tulisan berjudul Buddharupa)

Brahmarupa atau bentuk Brahma banyak dikenal belakangan ini dengan sebutan Dewa Empat Muka. Sebagian masyarakat suku Tiong Hoa menyebutnya Sie Mien Fo (Buddha empat muka) atau Sie Mien Sen (Sie Bin Sin, Dewa empat muka). Sesungguhnya, apakah Brahma itu? Artikel di bawah ini ditampilkan untuk membantu mengkaji tentang keberadaan Brahma melalui pandangan beberapa sudut.


Arti Kata Brahma

Kata Brahma menurut konteks katanya berarti besar; makhluk yang berbadan besar disebut Brahma (mahantasarratya brahma, akar kata Braha = besar). Menurut pengertiannya, brahma berarti pembesar atau penguasa tiga alam, yakni; alam manusia, alam dewa dan alam brahma. Istilah Brahma memiliki banyak pengertian lain disesuai dengan ciri dan fungsinya, seperti: kakek (pitmaha), bapak, bapak makhluk alam (pitu), penguasa tiga alam (lokesa), makhluk yang lebih luhur di antara para dewa (surajettha), pemelihara makhluk hidup (pajapati), dsb.

Brahma adalah dewa Hindu (deva) penciptaan dan salah satu Trimurti (baca: Proses Penciptaan Alam Semesta), yang lainnya adalah Wisnu (baca: Dewa Wisnu) dan Siwa (baca: Dewa Shiva). Menurut Brahma Purana, dia adalah ayah dari Manu, dan dari Manu semua manusia adalah keturunan. Di Ramayana dan Mahabharata, ia sering disebut sebagai nenek moyang atau grandsire besar semua manusia. Sesuai tradisi Hindu, Veda tidak pernah diciptakan oleh siapa pun karena selalu ada dari zaman dahulu. Shakti Brahma adalah Saraswati (baca: Hari Raya Saraswati). Saraswati juga dikenal dengan nama-nama seperti Savitri dan Gayatri, dan telah mengambil bentuk yang berbeda sepanjang sejarah. Brahma sering diidentikkan dengan Prajapati, dewa Veda. Menjadi suami dari Saraswati atau Vaak Devi (Dewi Speech), Brahma juga dikenal sebagai "Vaagish," yang berarti "Lord of Speech and Sound.


Brahma dalam Tradisi Brahmana/Hindu
Brahma, sebagaimana yang kita kenali, adalah salah satu dari tiga dewa utama dalam agama Hindu. Pengikut Hindu mempercayai dewa ini sebagai dewa pencipta, dewa yang kekal, yang lebih tinggi dari dewa lainnya. Apabila berpasangan dengan dua dewa yang lainnya, yakni: Visnu dan Siva, ketiganya ini dikenal dengan julukan Trimurti. Istilah Trimurti ini muncul sekitar dua ratus tahun setelah Buddhaparinibbana, yakni saat kaum Brahmana menamakan ajarannya sebagai ajaran Hindu atau Jaman Hindu.

Sebenarnya, istilah Brahma ini telah muncul lama sebelum kemunculan jaman Hindu; yakni muncul pada Jaman Veda. Jaman Veda adalah jaman kedua dari empat jaman dalam agama Brahmana, yakni: jaman Ariyaka, jaman Veda, jaman Brahmanaka, dan jaman Upanisada (Hindu). Teori pembedaan masyarakat berdasarkan warna kulitnya atau yang dinamakan kasta muncul di jaman Veda ini. Dan, Brahma pada masa ini diyakini sebagai sumber dari keempat kelompok kasta di atas. Rinciannya secara berturut-turut adalah, kasta Brahmana muncul dari mulut Brahma, kasta Ksatriya muncul dari lengan Brahma, kasta Vaisa muncul dari paha Brahma dan kasta Sudra muncul dari kaki Brahma. Kemudian pada jaman Brahmanaka, Brahma dijadikan sebagai objek pujaan tertinggi dengan menyisihkan kebesaran dewa Indra yang sebelumnya telah menjadi pujaan tertinggi sejak awal mula berdirinya agama ini, yakni sejak jaman Ariyaka dan awal jaman Veda. Brahma dianggap sebagai dewa pencipta menggantikan dewa Indra. Dan kaum Brahmana menyatakan diri bahwa kaum mereka adalah keturunan Brahma.

Terhitung sejak jaman Ariyaka, yakni jaman awal kaum Ariyaka menduduki wilayah India sekarang, kepercayaan terhadap dewa-dewa di jaman Brahmanaka ini kian lama kian bertambah kompleks dan timpang tindih asal-usul maupun tugasnya. Satu sosok nama dewa bisa berasal dari bermacam-macam sumber kemunculannya dan berlainan kwalitas dan kekuasaannya. Dewa-dewa yang dulunya berderajat tinggi pada satu jaman menjadi merosot sebagai dewa lumrahan di jaman lainnya. Sebaliknya, yang dulu berderajat rendah naik menjadi berderajat tinggi yang berperanan penting dalam mengatur kelangsungan alam semesta, termasuk alam manusia.

Brahma misalnya, dalam kitab Mandharmasastra dikatakan muncul dari telor emas dan sebagai pencipta dewa Visnu. Tetapi dalam kitab Varhapurna disebutkan bahwa Brahma muncul dari teratai yang muncul dari pusar dewa Visnu. Dalam kitab Padmapurna dikatakan, dewa Visnu ingin menciptakan alam, kemudian ia membagi diri dengan menciptakan Brahma dari pundak kanannya, menciptakan dirinya sendiri dari pundak kirinya dan menciptakan dewa Siva dari badannya. Kecuali di atas, masih banyak dewa-dewa objek pujaan lain yang kian lama kian tumpang tindih keberadaannya. Ketimpang tindihan sosok dewa berikut kwalitas dan kekuasaannya ini salah satu sebabnya adalah karena masing-masing kelompok masyarakat pemuja dewa tertentu berusaha mengorbitkan dewanya masing-masing. Dan terhadap dewa yang bukan pujaan mereka, keberadaannya akan dikesampingkan, bahkan didiskreditkan. Sehingga, setelah jaman Brahmanaka yang bertahan selama beberapa ratus tahun di mana dewa-dewa agama Brahmana pada masa itu berada pada titik puncak ketidak-jelasan dan sebagai salah satu subjek pertikaian antar kepercayaan, muncullah jaman Hindu yang berhasrat mengatur kembali, baik segi ajaran maupun objek-objek pujaan mereka. Di jaman Hindu, kaum Brahmana berhasil meringkas bentuk-bentuk dewa yang beraneka macam itu dalam satu bentuk berupa Trimurti. Terbit satu kesepakatan bahwa, Brahma adalah sosok pencipta, Visnu adalah sosok pemelihara, dan Siva adalah sosok penghancur.

Mengapa dewa Brahma memiliki empat muka? Pertanyaan sejenis ini banyak terlontar. Keberadaan Brahma dengan empat muka ini muncul dari kalangan kaum Brahmana sendiri. Asal usul dewa Brahma bukanlah memiliki empat muka, melainkan lima muka. Muka yang kelima terletak di ubun-ubun kepala. Namun muka yang kelima ini sirna karena adanya satu peristiwa. Ceritanya adalah sebagai berikut. Dulu, dewa Brahma hanya bermuka satu, seperti dewa-dewa lainnya. Ia mempunyai seorang shakti (dewi) bernama dewi Sarasvati, sebagai pendampingnya. Saat sang dewi, yang adalah sesosok dewi bertubuh indah, sedang memberikan pelayanan di dekat sang Brahma, sekonyong-konyong timbul sorot mata berbaur nafsu birahi tertampak di wajah sang Brahma. Karena tekanan perasaan gelisah atas pandangan itu, sang dewi menghindar sorotan mata sang Brahma dengan berpindah di sebelah kanan Brahma. Sang Brahma, atas dorongan nafsu birahinya untuk bisa mengagumi keindahan tubuh sang dewi, menciptakan muka di sisi kanan kepalanya. Sang dewi yang pemalu itu pindah lagi ke sebelah kirinya. Sang Brahma tidak pantang menyerah. Dia ciptakan muka di sisi kiri kepalanya mengikuti arah sang dewi. Sang dewi pindah lagi ke belakang dengan harapan bisa lepas dari sorot mata Brahma. Namun, sang Brahma tidak putus asa. Ia menciptakan muka di sisi belakang kepalanya. Karena merasa tidak ada tempat nyaman lagi baginya, sang dewi pun berdiam di angkasa. Di pihak lain, atas dorongan nafsu yang tiada tanda reda, sang Brahma menciptakan muka kelimanya di bidang atas kepalanya. Akhirnya, sang dewi yang tidak tahu apa yang harus diberbuat, pergi melaporkan hal tersebut kepada dewa Siva (versi lain mengatakan kepada dewa Visnu). Dewa Siva membantu mengatasi masalah sang dewi dengan menebas muka yang berada di bidang atas kepala,Brahma kehilangan muka atasnya. Dan mulai dari situlah Brahma menjadi bermuka empat,Cerita ini tampak seperti dongeng seribu satu malam. Tetapi inilah yang tercantum dalam kitab milik kaum Brahmana tentang asal mula Brahma empat muka atau Sie Mien Sen dalam bahasa Mandarinnya.

Nama Brahma juga dijadikan nama sebuah gunung di jajaran Pegunungan Tengger, yakni Gunung Bromo. Gunung Bromo dipercaya berasal dari kata Brahma dan sempat ada sekte yang mempercayai bahwa Brahmaloka-semesta tempat kediaman Brahma-terhubung dengan gunung Bromo.  Dalam pewayangan versi Jawa, Brahma punya peran yang sangat berbeda dari peran awalnya. Ketika masyarakat Hindu mulai menghilang dari Tanah Jawa dan era wayang kulit ala Walisongo mulai muncul, peran Brahma sebagai pencipta dalam pakem wayang kulit diberikan pada sosok bernama Sang Hyang Wenang, sementara Brahma sendiri diubah namanya menjadi Brama (api) di mana dirinya adalah seorang dewa penguasa api, putra dari sosok Bathara Guru (Siwa). Sosok Brahma dalam pewayangan Jawa dilebur dan dicampuraduk dengan sosok Agni


Brahma dalam Tradisi Buddhis
Tidak seperti dalam tradisi Brahmana/Hindu yang menempatkan Brahma di alam surgawi dan masih berlumur gairah nafsu (Komavacarabhava), Brahma dalam ajaran Buddha diletakkan di alam tersendiri, yakni alam Brahma, yang bebas nafsu gairah (Ruparupabhava). Dalam kitab-kitab agama Buddha, istilah Brahma sering disebut di sana. Artinya, agama Buddha mengakui keberadaan Brahma. Namun, istilah brahma dalam kitab agama Buddha itu memiliki pengertian yang berbeda dari kepercayaan kaum Brahmana. Batasan pengertian brahma diubah sedemikian rupa hingga sesuai dengan doktrin agama Buddha. Perlu diketahui juga, bahwa Sang Buddha banyak memberikan makna baru atas kata-kata yang sebelumnya telah dipakai di jaman itu, seperti misalnya kata arahanta, brahmana, mokkha, bhagavantu, dsb. Pengubahan ini utamanya ditujukan agar para pendengar ajaran Beliau memiliki pengertian baik dan benar.

Sebuah kata atau nama bisa mengandung makna lebih dari satu arti. Tiap-tiap makna berperan dalam memahami suatu ucapan atau ajaran. Karena itu, pemilahan makna kata dari makna-makna adalah satu tugas yang amat penting untuk mencapai maksud sebenarnya si pengucap. Pengertian lebih penting daripada nama itu nama yang menjulukinya sendiri. Karena, nama adalah sekadar julukan. Sedangkan pengertian adalah arahan dari suatu nama diucapkan. Untuk kata brahma misalnya, umat Buddha tidak diarahkan untuk memahaminya sebagai pusat dari makhluk alam semesta, sosok makhluk yang kekal, yang menentukan nasib setiap insan (yang sebenarnya juga termasuk nasib hewan dan makhluk lain), atau sosok makhluk yang secara langsung memberi anugerah sekaligus kutukan terhadap makhluk lain. Brahma dalam pengertian sebagai sesosok makhluk, adalah makhluk-makhluk yang telah mengembangkan kebajikan besar sehingga mampu menempati alam brahma. Brahma dalam agama Buddha bukanlah mewaliki satu makhluk saja, melainkan mewakili sekelompok makhluk dengan berbagai macam tingkatannya. Alam Brahma memiliki banyak tingkat. Tiap tingkat memiliki ciri khas, kemampuan, dan batas usia penghuninya. Dewa Brahma, meskipun berusia amat lama, juga akan habis masa usianya (meninggal dari alamnya). Ia pun akan melanjutkan kehidupannya di alam-alam lain seperti halnya makhluk manusia dan binatang. Dan, semasih belum mencapai tingkat-tingkat kesucian, mereka semua tak terlepaskan dari alam samsara.


Kembali pada pengertian Brahma, Sang Buddha sendiri dalam sabdanya, pernah menyebut diri beliau sebagai Brahma,
1 Brahmati kho bhikkhave tathagatassetam adhivacanam. Para bhikkhu, kata brahma ini merupakan nama Tathagata.
2 Brahma juga dipakai untuk pengertian orangtua, seperti dalam Buddhavacana ini, Brahmati matapitaro pubbacariyati vuccare, Ibu dan ayah pemelihara anak, disebut brahma dan disebut guru awal. Brahma berarti luhur
3 Brahmacakkam pavatteti Memutar roda nan luhur. setthatthena brahmam sabbabutanam
4 Pengetahuan si pengetahu segala yang merupakan brahma dalam pengertian luhur. Brahma mengacu pada empat keberadaan luhur (metta, karuna, mudita, upekkha), Brahmam, bhikkhave muditya cetovimuttiy.
5 Duhai para bhikkhu, di kala itu para bhikkhu berada dalam kediaman yang luhur yakni tempat berdiam dalam mudit, kebebasan pikiran. Keberadaan Brahma sebagai sosok penentu nasib, pemberi rejeki, kesehatan, keselamatan, dsb. tidak dikenal dalam pengertian Buddhis.

cara berdoa ke phra phrom / se mien fo / brahma , Bangkok Temples - Erawan Shrine (San Phra Phrom)


Perbandingan Brahma menurut Brahmana dan Buddhis
Brahma dalam Ajaran Brahmana:

1. Dikenal dalam ajaran para brahmana sejak Jaman Veda.
2. Sebagai sang pencipta dan bersifat kekal. Pada jaman Veda dianggap merupakan bagian dari segala sesuatu.
3. Dalam cirinya sebagai paramatman, dianggap sebagai sumber semua jiwa (atman).
4. Pada Jaman Brahmanaka, Brahma bersifat nonperson dan tak berjenis kelamin.
5. Masa berikutnya, bentuk Brahma lebih berbentuk person menyerupai manusia dengan memiliki empat muka.
6. Belakangan, Brahma mempunyai istri atau Shakti bernama Sarasvati (dewi kebijaksanaan) dan mempunyai angsa sebagai wahananya.
7. Dilengkapi dengan Brahma viharadharma.

Brahma dalam Ajaran Buddha :

1. Bukan makhluk kekal, bukan pencipta, bukan penentu garis hidup makhluk lain.
2. Berasal dari makhluk yang telah mengembangkan batin hingga di tingkat rupajjhana dan arupajjhana. Kehidupannya dibatasi oleh waktu.
3. Bersifat person, bermuka satu dan tidak memiliki istri atau Shakti.
4. Dilengkapi dengan Brahmaviharadhamma.
5. Istilah Brahma juga dipakai untuk pengertian luhur, dewasa, orangtua, dsb.

Menimbang perbandingan di atas, penerimaan brahmarupa sebagai bentuk pujaan dalam tradisi Buddhis dengan hanya beralasan bahwa brahma dikenal baik dalam ajaran Buddha tidaklah cukup. Baik bentuk dan konsep brahmarupa maupun persepsi pemuja terhadap brahmarupa perlu mendapat pelurusan sedemikian rupa sehingga penghormatan yang dilakukan itu bisa dikatakan sebagai penghormatan secara Buddhis. Namun pernyataan ini adalah terlepas dari sikap kebebasan berkehendak dari pemuja sendiri. Satu hak penuh bagi seseorang, dengan dasar pemikiran dan tujuan yang disadarinya, untuk memuja satu bentuk pujaan. Ulasan ini hanya memberikan kejelasan tentang prinsip brahma di masing-masing kepercayaan. Sebab, penerimaan satu bentuk pujaan luar ke dalam tradisi Buddhis akan berarti juga menghalalkan bentuk pujaan lain untuk masuk dalam tubuh Buddhis. Apa yang terjadi dalam agama Buddha apabila dalam tubuhnya penuh terisi dewa-dewa pujaan kepercayaan lain?

Brahmarupa di Thailand

Berikut ini adalah sekilas tentang kehadiran Brahmarupa ditengah-tengah masyarakat Thai. Artikel ini mengambil Thai sebagai kajian karena objek pujaan brahma yang sedang dibahas di sini berkaitan erat dengan yang ada di sana. Bisa dikatakan bahwa menjamurnya objek pujaan brahma oleh umat Buddha di Indonesia adalah pemasukan budaya dari negara itu.

Selain mewarisi tradisi Buddhis, masyarakat Thai mewarisi tradisi kaum Brahmana pula. Ajaran Brahmana berpengaruh di masyarakat ini tak kurang dari seribu tahun yang lalu dan masih tersisa pengaruhnya hingga kini. Kendati, ajaran Buddha telah menyebar luas di hampir keseluruhan negara sejak lebih dari seribu tahun. Ajaran Brahmana datang ke negara ini hampir bersamaan dengan kedatangan agama Buddha ke sana. Namun, ajaran Brahmana di sana lebih dikenal dari segi tradisi dan tata upacaranya, alih-alih dari ajarannya. Di sisi lain, agama Buddha mendapatkan tempat yang lebih resmi sebagai agama panutan mereka. Tradisi dan tata upacara Brahmana pun seolah menjadi bagian dari tradisi Buddhis. Para brahmana sendiri, sebelum memulai upacara ala tradisinya, memimpin peserta upacara memohon Pancasila kepada bhikkhu.

Seiring dengan berlangsungnya pengaruh tradisi Brahmana, kehidupan masyarakat sana pun tak terpisah dari hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan ini. Pura-pura Brahmana, ritual-ritual, pemujaan kepada para dewa, seperti: dewa Brahma, dewa Rah, dewi Umi atau Durga (pendamping dewa Siva), dewa Ganesa dan lain-lain bisa dijumpai di sana. Di antara para dewa di atas, Brahma adalah paling populer dipuja, yang mana adalah hal yang jarang terjadi dalam masyarakat penganut kepercayaan Brahmana di wilayah lain, meski di India sekalipun. Umat Brahmana di wilayah lain justru cenderung memuja dewa Siva, dewa Visnu atau dewa-dewa lainnya. Jadi, meskipun masyarakat Thai mengaku penganut Buddhis, yang sebagian memang adalah penganut buddhis yang taat, sebagian lagi adalah pemuja Brahmarupa juga. Brahmarupa yang dipuja adalah brahma dalam kepercayaan Bruhmana, sosok dewa bermuka empat, yang mampu sang pencipta makhluk, pemberi anugerah, rejeki, dan penentu garis hidup.

Berhubungan dengan Brahmarupa di Thai, ada sebuah legenda yang membuat patung dewa ini melejit tingkat kepopulerannya. Meskipun sebelumnya Brahma sudah dipuja oleh sebagian masyarakat Thai, puncak kepopuleran patung ini adalah baru sekitar duapuluh tahunan yang lalu. Satu hotel dengan nama Erawan, yang adalah nama seekor Gajah, dibangun di pusat pertokoan kota Bangkok. Konon pemilik hotel ingin membangun sebuah patung dewa yang menjadi penunggang gajah Erawan. Maka dibangunlah patung Brahma di pojok sebelah depan hotel, yang semestinya bukanlah patung dewa Brahma melainkan patung dewa Indra. Sebab gajah Erawan adalah wahana atau tunggangan dari dewa Indra. Sedangkan, dewa Brahma memiliki angsa sebagai wahana. Tidak diketahui kesalahan ini adalah suatu kesengajaan atau tidak. Belakangan, ada satu cerita tentang seorang wanita yang sedang di landa permasalahan, tidak tahu kemana harus bersandar, datanglah ia ke depan patung dewa Brahma yang kebetulan ia lihat di pojok sebuah hotel. Ia memohon penyelesaian masalah di hadapan sang patung. Tekadpun ia keluarkan, bahwa kalau masalahnya bisa terselesaikan, ia akan bertelanjang menari dihadapan sang patung. Alkisah, ia benar-benar terlepas dari kegundahan akan permasalahannya. Dilakukanlah tekadnya itu. Dari mulut ke mulut, peristiwa ini mengundang sensasi besar bagi masyarakat sekitar. Para pemandu jalan pun berpropaganda kepada para pelancong manca negara, terutama yang berasal dari wilayah Asia. Para pelancong pun, yang bak sembari menyelam minum air, beradu nasib dengan memohon segala hal yang mereka inginkan. Alhasil, meskipun yang terkabulkan permohonannya itu tidak lebih dari 1 persen dari keseluruhan jumlah pemohon, gema ketenaran sang patung di pojok sebuah hotel ini menjadi ke mana-mana. Dan, celakanya, sang patung ini akhirnya dikenal dengan istilah Sie Mien Fuo (Buddha 4 muka) alih-alih Sie Mien Sen (Dewa 4 muka), hanya karena untuk memudahkan pendengaran para pelancong. Asal berupa sebuah patung dan berada di kota Bangkok, satu kota yang padat dengan pemeluk Buddhis, semuanya dianggap sebagai Fuo, patung Buddha saja.

Dari ulasan yang cukup panjang lebar di atas, kira-kira jelaslah apa yang dimaksud Brahmarupa; bagaimana konsep dewa Brahma menurut Brahmana dan menurut Buddhis; dan, bagaimana pula sepantasnya seorang buddhis mengerti dan menghormat dewa Brahma. Sorot baliknya tentunya kembali kepada pengikut Buddhis masing-masing.

catatan kaki :

1. Majjhimanikaya, Atthakatha.
2. Vinayapitaka, samantapasdiktaka.
3. Mlapannasaka, Majjhimanikaya.
4. Salakkhandhavagga Atthakatha.
5. Lonakapallavagga, dukanipata.

Se Mien Fo ( Phak Phom )

1. Mengenal Se Mien Fo

Dalam sutra Buddha, di sepuluh penjuru Buddha dan bodhisattva serta alam semesta terdapat 31 alam kehidupan. Bumi ini hanya satu titik kecil di alam semesta.dalam 31 alam tersebut terdapat alam manusia, binatang, surge, neraka, alam jhana dsb.
Dalam alam pathana jhana bhumi terdapat 3 alam, yaitu alam Brahma Parisajja, Brahma Purohita, dan alam maha Brahma.
Se Mien Fo yang dikenal dengan Maha Brahma Sahampati ( dalam bahasa Thai dikenal sebagai Phak Phom sin Nei atau Pah pong ) adalah penguasa dari alam maha brahma yang merupakan alam tertinggi dalam alam pathana jhana bhumi dan merupakan penguasa alam semseta.
Dalam sejarah para dewa Thailand, ditulis yang pertama sekali lahir dijagad raya ini adalah Maha Brahma. Oleh karena itu dia dianggap sebagai pencipta oleh para dewa dan manusia, dia dianggap sebagai dewa terbesar karena menggerakan alam semesta dan merupakan penguasa dari alam-alam yang ada seperti manusia, asura, dewa dan alam lainnya.
Phak Pom memiliki kesaktian yang tidak terbatas. Keistimewaan Phak Pom ialah menawarkan pertolongan kepada orang yang dengan tulus bersujud dan berdoa kepada Nya dari seluruh arah, dan dia akan dengan senang hati mengabulkan permintaan mereka, sehingga terlihat semua hal yang dilakukan adil dan bijaksana.

Phak Pom memiliki empat muka yang melambangkan empat masa penciptaan, delapan telinga yang welas asih mendengarkan doa dari seluruh mahluk hidup, dan delapan tangan yang membawa alat keagamaan yang dipercaya memiliki makna khusus, yakni :

1. Tasbih ( manic manic ) untuk mengontol karma mahluk hidup dan reinkarnasi
2. Tangan di depan dada untuk menawarkan belas kasih dan berkah kepada seluruh mahluk hidup
3. Rumah keong untuk lambing kekayaan dan kemakmuran
4. Vas bunga ( teko ) untuk air berkat (pemenuhan keinginan )
5. Buku ( kitab Veda ) untuk lambing ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan
6. Tongkat untuk lambing kehendak dan kesuksesan
7. Cinta mani ( bendera kebesaran ) lambing kekuatan maha kuasa Buddha
8. Roda terbang ( cakram ) lambing menangkal bahaya bencana dan celaka, menangkal setan

Karena kewelas asihan dan kesaktian Phak Po mini maka semua dewa tunduk padanya. Kekuatan dari Phak pom memberikan bantuan atas nyawa yang dalam bahaya, keuntungan dalam usaha, jodoh dan lainnya.
Dikatakan bahwa jika seseorang ingin keinginan dipenuhi maka harus mendapat seorang penari striptease ( tarian tanpa busana ) wanita untuk pertunjukan di hadapan maha brahma sebagai persembahan, hal ini salah pengertian dan penuh dosa, memojokan dan tidak menghargai maha brahma.
Usia dari dewa Maha Brahma di alam pathana jhana bhumi mencapai satu asekheyya kappa sama dengan dua puluh antara kappa. Kappa sama dengan satu mil kubik berisi biji sawi dikali 100 tahun masa manusia untuk satu biji sawi.
Dalam menyembah Phak Pom, kita juga harus menerima ajaran kewelas asihan Phak Pom dari 4 penjuru, yaitu :
1. Arah depan ( metta ) artinya mengasihi seluruh mahluk hidup tanpa memandang perbedaan apapun.dengan mengasihi melalui ucapan, perbuatan, dan pikiran.
2. Arah kanan ( galula ) artinya memiliki hati yang tergerak untuk menolong penderitaan orang lain dan mahluk lain. Contoh : menolong orang miskin, orang sakit, melepas hewan.
3. Arah kiri ( mutitia ) artinya ikut berbahagia dengan perbuatan bajik orang lain, tidak iri, dan tulus membantu dan mengajak orang lain bebruat kebajikan.
4. Arah belakang ( ubega ) artinya kita harus mengembangkan ketulusan dan tidak terpaksa dalam membantu mahluk lain, tidak mengharap imbalan, menganggap semua adalah sama, tiada musuh atau kawan yang hendak ditolong saja.
Jika dengan tulus melakukan 4 hal diatas, maka semua akan berjalan lancer. Semakin banyak kita melakukan kebajikan, maka akan semakin membawa dampak yang baik bagi kita.bahkan para dewa juga ikut senang.

2. Tata cara sembahyang di Rumah

Dalam mengundang se mien fo, harus memperhatikan beberapa hal. Tempat sembahyang ( altar ) se mien fo jika tidak dapat ditaruh di ruang terbuka maka dapat ditaruh dalam rumah, asal ada tempat yang bersih sudah boleh. Hanya harus ingat tidak boleh ditaruh dekat toilet, atau berhadapan dengan toilet.

Hal yang perlu diperhatikan :
1. Altar se mien fo harus lebih rendah dari altar Buddha ( jika ada Buddha ), tetapi harus lebih tinggi dari tempat duduk dan tempat tidur kita.

2. Perlengkapan altar
a. Rupang atau gambar kalau di depannya ada ruang kosong boleh ditaruh vas bunga sepasang
b. Hio 7 buah
c. Bunga 7 warna
d. Hiolow 4 buah
e. Gelas 7 buah
f. Mi siang ( sejenis snack dari beras dan gula atau disebut jipang atau mipang )
g.Lilin 7 buah hari khusus, 2 buah hari biasa.

3. Meja sembahyang ( tempat sajian ) harus lebih rendah dari tempat kedudukan patung.tidak boleh lebih tinggi.

4. Altar harus bersih, saat sembahyang dengan bunga segar kalau layu segera diganti. Bunga-bunganya dapat berupa lotus, mawar, melati atau krisan, sedap malam atau bunga berwarna kuning cerah.

5. Usahakan air minum 7 gelas dapat diganti setiap hari.atau 3 hari sekali.

6. Sisa hio harus dibersihkan dari meja

7. Sembahyang dengan buah dapat berupa tebu, kelapa, pisang, jeruk, nanas, dsb. Hari biasa dapat ditaruh kelapa saja.

8. Jika mau minta permohonan, maka yang penting ada 7 hio dan satu mangkuk mi pang sudah cukup. Atau jika tidak dengan tulus berdoa saja.

9. Ketika mempersembahkan sesajian harus mengucap :

Saya yang bernama …..dengan tulus bersujud mempersembahkan sajian ini. Semoga phak pom menerima sajian ini dan semoga semua mahluk berbahagia dengan jasa pahala ini.

3. Upacara 
a. Kelahiran se mien fo

Hari kelahiran se mien fo diperingati pada tanggal 9 november setiap tahunnya.berbagai sajian yang perlu :

1. Jika sajian ditaruh depan altar phak pom
a. Bunga 7 warna ditaruh dalam 7 mangkuk
b. Tebu dipotong dan dibagi dalam 7 mangkuk, diatasnya ditaruh satu bunga mawar setiap mangkuk.
c. 7 mangkuk bi pang diatasnya ditaruh satu mawar tiap mangkuk
d. 7 lilin disusun membentuk lingkaran dengan satu lilin di tengah, disusun di atas satu piring
e. 3 kelapa hijau yang kedua ujungnya sudah dikupas
f. Pisang 2 sisir
g. Air putih 7 gelas
h. Hio 7 batang

2. Jika sajian di empat arah muka
a. Hio 7 batang tiap arah
b. 4 kelapa hijau di tiap arah
c. Tebu tiap arah
d. Lilin kuning 4 buah, di tiap arah
e. 7 bunga mawar ditaruh di depan saja ( bagian muka utama )
f. Kalung melati dikalungkan di leher atau di setiap tangan
g. Bi pang di tiap arah.

Menaruh lainnya juga boleh seperti patung gajah ataubuah nanas dll. Jika hendak membersihkan patung. Harus phak puei ( minta ijin )dan saat mencuci harus dengan tulus dan badan kita juga bersih.
Akan lebih baik jika 7 hari, 3 hari sebelumnya atau tepat pada hari kelahirannya kita vegetarian. Dalam menyambut upacara nya, kita berdoa semoga semua lancer, tiada gangguan. Waktu yang terbaik pada jam 7 – 10 malam.

b. Hari biasa / khusus

Hari yang biasa untuk menaruh sajian yaitu hari uposatha dan kamis dalam setiap minggu.sajiannya yaitu :
a. Bunga apa saja dikalungkan atau ditaruh saja
b. Hio 7 batang
c. Lilin kuning
d. Satu mangkuk bi pang
e. Kelapa tiap arah 1 biji
f. Tebu satu potong tiap arah

Untuk sajian d,e,f, sesuaikan kemampuan. Jika tidak tersedia boleh salah satunya saja. Untuk hari biasa sembahyang cukup dengan lilin kuning dan hio 7 batang atau 4. Satu batang tiap arah, untuk air harus diganti tiap hari atau 3 hari sekali.
Waktu sembahyang terbaik pagi atau malam jam 7-8. Setiap pukul itu dipercaya phak pom turun kedunia. Sedangkan sajian boleh jam berapapun.



Tata cara sembahyang

Muka depan ( utama ) jam 6 pagi memohon kesehatan ketentraman, kerukunan, damai, jauh dari penyakit, bahaya, panjang umur, dan kesembuhan.
Muka kanan jam 9, memohon jodoh pribadi, pergaulan yang baik, wibawa, masalah selesai.
Muka belakang jam 12 siang. Memohon rejeki, lancer dagang, naik gaji, kemakmuran, utang piutang lancer.
Muka kiri jam 3. Memohon kui jin, selamat dijalan, ujian lulus, mengusir sial dan kemalangan.

Cara berdoa dimuali dari arah depan muka. Menuju ke kanan,searah jam, pada jam 6,9,12,3 digunakan untuk memohon sesuatu yang lebih khusus.


Jual Thailand Amulet - Rian LP Hong Phrommapanyo & Phra Phrom (Se Mien Fo)

Thailand amulets yang banyak dicari adalah amulet LP Hong dan locketnya


Rian LP Hong & Phra Phrom BE 2558
  • Rian Dewata Phra Phrom / Brahma salah satu dewata tertinggi.
  • Dikenal juga dengan dewa muka empat, ada pula yang menyebut Simianfo (Four Face Buddha)
  • Di berbagai kebudayaan, Brahma digambarkan dengan kekuatan yang berbeda dan wujud yang berbeda dan memegang senjata yang berbeda
  • Blessing / berkat dari Brahma / Phra Phrom berhubungan dengan kemurnian / kesucian yang datang bersama dengan kebijaksanaan, ketenangan batin dan kebahagiaan, agar dapat mengakhiri penderitaan
Thailand amulets yang banyak dicari adalah amulet LP Hong dan locketnya
  • Dalam bekerja / usaha banyak perusahaan / pengusaha memiliki altar Phra Phrom di lokasi kerja / kantor. 
  • Phra Phrom / Dewa Brahma adalah dewata penting dalam Buddhisme dan Brahmanisme. 
  • Brahma merupakan salah satu dari Tiga Dewata Besar : Brahma : Dewa Pencipta, Shiva : Dewa Penghancur dan Vishnu : Dewa Pelindung / Pemelihara 
  • Efek dari Amulet Phra Phrom adalah Metta Mahaniyom (dicintai oleh orang orang di sekitarnya), kesehatan dan keselamatan, kemajuan dalam karir dan usaha
vihara rahu di indonesia, akan diberikan kata lp hong
  • Phra Phrom dikenal mengabulkan doa dengan cepat bagi mereka yang memiliki keyakinan penuh kepadanya dan menjaga kemoralan dengan baik 
  • LP Hong Katha dan Phra Phrom Katha akan diajarkan kepada user
famous thai monk, top 10 monk thailand. amulet efek rejeki, pemikat,dagang,proteksi, naik pangkat


Contact Us



Saturday, June 11, 2016

Jual Thailand Amulet - Thai Amulet - Rian Kwan Kong dan LP Tuad (Amulet komplit rejeki dan proteksi)



Guan Yu / Kwan Kong

Seorang panglima perang kenamaan yang hidup pada zaman San Guo/Sam Kok (221 – 269 Masehi). Nama aslinya adalah Guan Yu alias Guan Yun Chan. Oleh kaisar Han ia diberi gelar Han Shou Ting Hou. Kwan Kong dipuja karena kejujuran dan kesetiaan. Dia adalah lambang atau tauladan kesatria sejati yang selalu menempati janji dan setia pada sumpahnya. Sebab itu Kwan Kong banyak dipuja dikalangan masyarakat, disamping kelenteng-kelenteng khusus. Gambarnya banyak dipasang dirumah pribadi, toko, bank, kantor polisi, pengadilan sampai ke markas organisasi mafia. Para anggota perkumpulan rahasia itu biasanya melakukan sumpah sejati dihadapan lukisan/patung Kwan Kong. 

Disamping dipuja sebagai lambang kesetiaan dan kejujuran, Kwan Kong juga dipuja sebagai Dewa Pelindung Perdagangan, Dewa Pelindung Kesusastraan dan Dewa Pelindung rakyat dari malapetaka peperangan yang mengerikan. Julukan Dewa Perang sebagai umumnya dikenal dan dialamatkan kepada Kwan Kong, harus diartikan sebagai Dewa untuk menghindarkan peperangan dan segala akibatnya yang menyengsarakan rakyat, sesuai dengan watak Kwan Kong yang budiman 

Bentuk tubuhnya tinggi besar, berjenggot panjang dan berwajah merah. Tentang wajahnya yang berwarna merah ini adalah sebuah cerita tersendiri yang tidak terdapat dalam novel San Guo (kisah tiga negeri). Suatu hari dalam pengembaraannya, Kwan Kong berjumpa dengan seorang tua yang sedang menangis sedih. Ternyata anak perempuan satu-satunya dengan siapa hidupnya bergantung, dirampas oleh wedana setempat (kepala wilayah administrasi pemerintah, setingkat dibawah kabupaten) untuk dijadikan gundik. Kwan Kong, yang berwatak budiman dan tidak suka sewenang-wenang semacam ini, naik darah. Dibunuhnya wedana yang jahat itu dan sang gadis dikembalikan kepada orang tuanya.


Tetapi dengan perbuatan ini Kwan Kong sekarang menjadi buronan. Dalam pelariannya itu Ia sampai dicela DongGuan di propinsi Shanxi. Ia lalu membasuh mukanya di sebuah sendang (sungai) kecil yang terdapat di pergunungan itu. Seketika rupanya berubah menjadi merah, sehingga tidak dapat dikenali lagi. Dengan mudah Ia menyelip diantara para petugas yang diperintahkan untuk menangkapnya tanpa diketahui. Riwayat Kwan Kong selanjutnya dan sampai akhir hayatnya ditulis dengan sangat indah dalam novel San Guo yang terkenal itu.


Dalam babak pertama dalam novel tersebut diceritakan bagaimana Kwan Kong dalam pengembaraannya berjumpa dengan Liu Bei dan Zhang Fei disebuah kedai arak. Dalam pembicaraan mereka ternyata cocok dan sehati, sehingga memutuskan untuk mengangkat saudara. Upacara pengangkatan saudara ini, dilaksanakan di rumah Zhang Fei dalam sebuah kebun buah Tao atau kebun persik. Liu Bei menjadi saudara tertua, Kwan Kong yang kedua dan Zhang Fei yang ketiga. Bersama-sama mereka bersumpah sehidup semati dan berjuang untuk membela negara. Peristiwa ini terkenal dengan nama “ Tao-Yuan-Jie-Yi ” (Tho Wan Kiat Gie–Hokkian) atau “Sumpah Persaudaraan Di kebun Persik”, sangat dikagumi oleh orang dari zaman ke zaman dan dianggap sebagai lambang persaudaraan sejati. Lukisan tiga bersaudara yang sedang melaksanakan upacara sumpah angkat saudara ini banyak menjadi objek lukisan, pahatan, patung keramik yang sangat disukai orang hingga sekarang ini.


Ada banyak cerita tentang Kwan Kong yang senantiasa asyik dibicarakan orang Tionghoa, seperti kisah Kwan Kong berbekal sebilah golok tanpa bala pasukan menghadiri pesta musuh, karena Negara Shu tidak mau mengembalikan Kota Jinzhou. Negara Dong Wu menyiasati dengan menggelar pesta untuk mengundangnya, lalu menghabisi Kwan Kong di dalam pesta. Kwan Kong datang menghadiri pesta itu dengan sebuah perahu kecil beserta puluhan pengikutnya, ia memandang para menteri dan jenderal Negeri Dong Wu bagai anak kecil, dengan kharisma luar biasa ia berhasil kembali ke markas dengan selamat.


Kisah lainnya tentang perawatan luka dengan menyekrap tulang. Tatkala itu, ia berperang melawan pasukan Negara Wei, Kwan Kong terluka oleh panah beracun. Tabib Hua Tuo menyembuhkan luka beracun Kwan Kong dengan cara menyekrap tulang. Hua Tuo menggunakan pisau untuk menyekrap racun yang sudah merasuk ke tulang, hingga mengeluarkan bunyi. Kwan Kong bergeming makan dan minum sambil bermain catur dengan muka senyum, sama sekali tidak tersirat wajah menahan sakit. Tabib sakti Hua Tuo memuji Kwan Kong dengan berkata: “Jenderal benar-benar seorang Dewa langit.”

Kekalahan Kwan Kong dimulai dari situasi yang tak menguntungkan dipihaknya. Cao Cao mulai mengajak Sun Quan untuk berserikat. Sun Quan yang sejak lama menginginkan kota JingZhou (yang dikuasai Kwan Kong pada waktu itu) agar kembali kedalam wilayah kekuasaannya, setuju dan mengerakan pasukan merebut JingZhou. Kwan Kong akhirnya berhasil dijebak dan ditawan, yang kemudian dihukum mati karena menolak untuk menyerah. Karena takut akan pembalasan Liu Bei, Sun Quan mengirimkan kepala Kwan Kong ke tempat Cao Cao. Kwan Kong gugur pada tahun 219 Masehi dalam usia 60 tahun.


Wen Wu Cai Shen adalah Dewa Harta Sipil dan Militer. Cai Shen yang tergolong dalam kelompok ini adalah Xuan Tan Yuan Shuai Zhao Gong Ming, Guan Gong (Hanzi= 關公; Kwan Kong)[3], dan Bigan.


Kwan Kong dianggap sebagai dewa rejeki karena pandangan sebagai dewa pelindung perdagangan sehingga tidak heran banyak yang memuja kwan kong.



LP Tuad , tidak perlu ditanya lagi , bikkhu legendaris thailand yang telah banyak menyelamatkan banyak nyawa melalui amuletnya. banyak peristiwa umat yang selamat dalam kecelakaan karena menggunakan amulet LP Tuad. Perpaduan Proteksi kuat dari Kwan Kong dan LP Tuad , Amulet yang sangat baik untuk rejeki dan perlindungan



Jual Thailand Amulet - LP Hong Rian Metta (Phae - Goat) Diblessing di Hari yang sangat sakral ( Sao Ha Day)

guru keagamaan dan spiritual, konsultasi thailand amulet jakarta hong amulet

LP Hong Rian Metta (Phae)

- Amulet Rian LP Hong dengan image phae (kambing) di bagian bawah, rian yang cantik dengan efek Metta yang sangat kuat
- Kambing adalah hewan yang memiliki pesona (charm)  dan daya tarik seksual (lawan jenis) yang kuat (Metta Mahaniyom dan Metta Mahasaney) karena satu kambing jantan selalu didampingi banyak kambing betina
- Kambing juga merupakan hewan yang kuat dan memiliki vitalitas yang tinggi 
- Amulet Rian yang bagus untuk meningkatkan energy Yang penggunanya, menjadi lebih percaya diri, tenang dan nyaman
Thai amulet berbentuk rian sangat populer karena ringan dan mudah digunakan
- Thai amulet yang cantik ini diblessing LP Hong pada BE 2544



jual amulet 2016 murah dan berkualitas,

- Amulet rian ini diblessing LP Hong pada saat LP Hong berusia 84 tahun di hari yang spesial dalam kalender Thailand , hari sabtu kelima dalam fase bulan waxing dimana hari tersebut hanya ada sekali dalam tahun tertentu dan merupakan hari yang sangat baik untuk melakukan blessing untuk amulet agar amulet rian ini menjadi efektif bagi penggunanya

- Direkomendasikan untuk anda yang menginginkan  perlakuan lebih baik, pesona dan meningkatkan keberuntungan dalam kehidupan menjadi lebih baik

- Keberuntungan dalam berbisnis , kedamaian dan makmur dalam hidup
- Melindungi penggunanya dari bahaya yang mendekat




CONTACT US

Jual Thailand Amulet - LP Pern & Tiger Takrut Bless LP Samang Wat Bang Phra


lp samang wat bang phra, kewibawaan dan rejeki, pengasihan dan power

casing amulet takrut , locket lp hong amulet dan bucha

- Takrut indah dengan gulungan mantra dan image LP Pern duduk diatas harimau
- Direkomendasikan untuk perlindungan / proteksi kuat , menghalau bahaya yang menimpa user
- Mengurangi dampak dari bencana yang menimpa user
- Kewibawaan yang kuat sesuai dengan simbol dari Tiger (Harimau)
- Tiger / harimau merupakan raja hutan yang sangat dihormati, semua isi hutan tunduk dan makanan selalu tersedia bagi sang raja hutan, raja hutan tidak pernah kelaparan dan selalu memiliki kemampuan mencari makan (rejeki)

tiger takrut katha , maha amnaj seur , lersi po seua

- LP Pern merupakan guru monk yang dihormati di thailand dan merupakan guru langsung dari LP Samang sehingga LP Samang mewarisi ilmu dan Dhamma dari LP Pern
- LP Pern identik dengan harimau karena sang raja hutan tunduk dan bersikap jinak di dekat LP Pern sehingga disebut sebagai Bikkhu Penjinak Harimau
- Takrut yang berkualitas untuk kesuksesan , melancarkan segala urusan dan rejeki


amulet untuk wanita, takrut sangat cocok , juga butterfly


Diberkati kembali oleh LP Samang sebelum dibawa ke Indonesia

asiatique, kesaktian bikkhu thailand dan dewa thailand, powerful buddha chinnaraj


Contact Us



Monday, June 6, 2016

Jual Thailand Amulet - Look Om LP Hong for Good Fortune, Great Wealth and Loving Kindness


kumanthong lp hong , rambut dan jubah asli lp hong, gemstone dan takrut emas


Mini Look Om berbentuk LP Hong yang sedang tersenyum, amulet dari LP Hong untuk kebahagiaan, kesuksesan. Semua amulet dari LP Hong sangat suci , contohnya sampai rambut beliau pun banyak diperebutkan orang. Setiap kali LP Hong mencukur rambut , banyak umat yang meminta helai rambut beliau untuk dipuja, untuk berdoa kepada Beliau. Karena semua yang berasal dari LP Hong suci, beliau sendiri kerap didampingi oleh dewata pelindung , sehingga bukan hal aneh bila banyak umat yang menggunakan amulet LP Hong mengalami kejadian unik dan pengalaman bagus. Karena beliau, para dewata dan guru pun melindungi. Inilah mengapa LP Hong menganjurkan untuk menjaga kemoralan dengan baik, agar guru dan para dewata dapat membantu dengan maksimal karena karma baik yang mendukung,


lp hong katha untuk rejeki, kumpulan katha dan liamkeng

LP Hong tampil selalu tersenyum dan semua orang menyukai setiap kali melihat beliau tersenyum, demikian pula amulet ini menggambarkan LP Hong yang tersenyum, amulet ini diberkati agar umat yang menggunakannya terlindung, memperoleh kemakmuran dan dicintai oleh orang orang disekitar.

buddhist thai amulet , lp hong wafat pass away , surin, locket jumbo



Mini Look Om LP Hong ini telah dicasing stainless steel dengan ukuran yang kecil nyaman untuk digunakan , sebuah amulet yang cocok digunakan bagi orang dewasa, laki laki maupun perempuan , serta anak anak.LP Hong pun sangat menyukai anak anak dan memiliki cinta kasih yang besar sampai pada hewan termasuk hewan yang cukup ganas seperti kalajengking, ular dsb..


Untuk yang berminat memaharkan amulet ini dapat menghubungi :


Jual Thailand Amulet - Roop Lor (Mini) LP Hong untuk Keberuntungan dan Rejeki, Proteksi Kuat untuk banyak orang

efek amulet lp hong untuk rejeki sangat powerful dan efektif



Thai Roop Lor LP Hong dibuat pada BE 2553 , Amulet berbentuk Guru Suci LP Hong yang tersenyum dalam poisisi duduk tenang. Memiliki manfaat di meningkatkan peruntungan dan rejeki, beberapa customer memiliki pengalaman yang bagus dengan Roop Lor ini dari segi rejeki dan keberuntungan.



pancasila buddhis, dhammadesana dari lungpo thailand


Satu hal yang spesial dari Roop Lor LP Hong ini adalah memiliki kekuatan untuk melindungi sampai dengan 50 orang pada suatu waktu.  LP Hong memberkati Roop Lor ini untuk melindungi banyak orang , hal ini menunjukkan kasih beliau yang besar yang ingin keselamatan bagi seluruh umat.

dewa ganesha dan patung brahma / simianfo / phra phrom di jakarta


Ukuran yang kecil membuat Roop Lor ini menjadi nyaman untuk digunakan bagi pria maupun wanita, Thai Amulet yang cocok untuk semua gender dan memiliki manfaat yang baik .

Amulet Roop Lor ini sudah dilengkapi dengan casing stainless steel, Katha dan Cara berdoa ke LP Hong akan diajarkan kepada pemahar.

resiko memakai amulet, bahaya phra ngan dan 9 tail fox


CONTACT US


SHARE