TIGER TEMPLE kembali dibuka 9 bulan setelah razia - Dilengkapi dengan izin sebagai kebun binatang dan kumpulan harimau -harimau baru, pengurus dari salah satu vihara yang sangat terkenal (Tiger Temple Wat Pha Luang Ta Bua Yanasampanno) berencana membuka kembali bisnisnya di bulan Maret.
8 bulan setelah penggerebekan resmi dari pihak kepolisian dan ditutup ketika ditemukan bagian tubuh harimau untuk dibuat magic amulet dan energy drink kini sebuah kebun binatang akan dibuka di dekat lokasi tersebut dengan nama yang berbeda di bulan Maret tahun ini. Sementara itu kasus kriminal yang melibatkan pihak pihak internal dari Tiger Temple terlihat tidak mengalami perkembangan.
Adisorn Noochdamrong, aparat yang memimpin penggerebekan pada bulan Juni lalu di Tiger Temple menyatakan bahwa proyek kebun binatang ini legal dan kebun binatang tersebut telah didaftarkan 2 bulan sebelum operasi kepolisian dimulai. Kebun Binatang ini juga akan diiklankan sebagai Tiger Temple dimana turis bisa membayar untuk berinteraksi dengan 105 harimau, Adisorn juga mengatakan bahwa harimau harimau ini bukan merupakan harimau yang sama dengan yang ada di Tiger Temple terdahulu , namun merupakan harimau harimau yang dikirim dari kebun binatang lain di provinsi Nakhon Nayok.
"Mereka mempunyai hak untuk melakukan itu" jelas Adisorn, mantan wakil direktur Departemen Taman Nasional yang kini menjabat di kementrian yang menangani keluhan masyarakat. Salah satu perusahaan tour sudah menjual paket tour "Makan pagi bersama Bikkhu dan Harimau" seharga 10.550 Baht per orang. "Mereka dibuka kembali" kata Tony Clark , salah seorang pegawai Thailand Tour Center via telepon , "ini (kebun binatang) akan berada di lokasi yang sama" ujarnya.
Clark mengatakan bahwa Tour akan dimulai setelah 1 Maret dan ia berharap mayoritas cutomernya adalah turis asing. Setelah berpuluh puluh tahun Tiger Temple telah memperoleh keuntungan tanpa memiliki izin, pendapatan tersebut diperoleh dari Turis Asing yang datang untuk melihat lebih dari 100 harimau Aktivis pecinta hewan telah lama menggugat mereka dengan tuduhan menyalahgunakan dan memperdagangkan harimau keluar negeri.
Tuntutan Legal
Meskipun Tiger Temple dan kebun binatang yang baru adalah hal yang terpisah, hubungan antara keduanya tidak perlu lagi dipertanyakan. Seorang perwakilan tim hukumTiger Temple mengumumkan pada bulan April lalu pihaknya telah meminta izin untuk membuka kebun binatang di bawah naungan Tiger Temple Co, yang akan dijalankan oleh seorang murid yang ditunjuk oleh Kepala Vihara Tiger Temple, Phra Wisutthisarathen. Izin kebun binatang diberikan dua bulan sebelum pejabat satwa liar akhirnya menggerebek vihara yang secara resmi dikenal sebagai Wat Pha Luang Ta Bua Yanasampanno, untuk menutupnya.
Penggerebekan itu juga membuktikan kekhawatiran terburuk para aktivis pecinta hewan dengan penemuan mengejutkan dari harimau dan bagian-bagian hewan lain yang digunakan untuk membuat produk komersial. Di antara penemuan mengerikan tersebut terdapat bulu harimau, cakar yang digunakan untuk membuat jimat ajaib, energy drink yang berbahan harimau dan puluhan botol yang berisi anak harimau mati.
Kepala Vihara, Phra Wisutthisarathen, dikenal secara lokal sebagai Luang Ta Chan, dan rekan-rekannya didakwa dengan ilegal menjual dan memiliki satwa yang dilindungi. Mereka telah berulang kali membantah tuduhan tersebut dan tetap bebas sementara kasusnya menggantung. Adisorn, pejabat yang dahulu bertanggung jawab atas kasus tersebut sampai dengan mutasinya bulan lalu, mengatakan kasus belum sampai ke kantor kejaksaan dan menyalahkan polisi.
"Sebagai contoh, ketika kami menindaklanjuti kasus ini, ternyata beberapa tersangka yang namanya sudah kami serahkan hilang dari berkas perkara yang disusun oleh para penyidik," katanya. "Jadi kami harus protes dan menunjukkan kepada mereka dokumen-dokumen kami, dan mereka harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk memperbaiki berkas kasus."
Tak Lagi Liar
Sebuah laporan di National Geographic menyebutkan bahwa orang-orang di balik operasional kebun binatang Tiger Temple menjauhkan diri dari skandal; perusahaan kebun binatang tersebut awal bulan ini berganti nama dari Tiger Temple Co Ltd menjadi Golden Tiger (Thailand) Co Ltd. Adisorn mengatakan ia tidak tahu apakah perusahaan tersebut membayarkan sejumlah uang kepada pemilik dari Mali Sarika, kebun binatang di Nakhon Nayok yang menyediakan harimau untuk kebun biatang mereka
Meskipun ia mengatakan transfer harimau tersebut legal, Adisorn meragukan klaim kebun binatang akan dibuka di bulan Maret. Konstruksi belum selesai, katanya, dan pejabat satwa liar harus memeriksa apakah fasilitas yang ada benar-benar dapat menampung banyak harimau.
"Kami harus terlebih dahulu melihat apakah itu sesuai dengan peraturan kami," kata Adisorn.
Adapun harimau yang disita dari Temple Tiger pada bulan Juni, ia mengatakan mereka terpaksa menjalani hari-hari mereka di penangkaran.Semua harimau saat ini bertempat di pusat penangkaran yang dijalankan oleh otoritas taman nasional. Tak satupun akan dirilis ke alam liar karena mereka ditahan di Tiger Temple begitu lama mereka tidak dapat bertahan hidup di alam liar. "Akan sangat sulit bagi mereka untuk mencari makan dan berjuang sendiri," kata Adisorn.