Tuesday, August 29, 2017

Fang Shen, apa sih manfaatnya ?

apa manfaat melepas makhluk hidup ?


1. Mengapa Umat Buddha Mempraktikkan Pelepasan Makhluk Hidup

Umat Buddhis mempraktikkan pelepasan makhluk hidup atau yang biasa disebut Fang Sheng untuk memberikan karunia tak ternilai kepada makhluk lain yaitu kebebasan dari rasa takut (terbunuh), kebebasan dari kurungan dan pemberian Dharma (membuat mereka dengan Tri Ratna / Tiga Permata melalui pertobatan, perlindungan dan kelahiran kesempatan untuk memperoleh kelahiran yang lebih baik)

Sutra Avatamsaka mengatakan, "Jika karma buruk yang pernah kita lakukan mengambil wujud / bentuk, bahkan ruang yang tak terbatas tidak dapat menampungnya." Karena kita telah mengumpulkan karma buruk yang tak terhitung melalui pembunuhan secara langsung maupun tidak langsung di masa lalu.  Melepaskan makhluk hidup (besar atau kecil, serangga atau hewan di darat, laut ataupun langit) adalah cara paling efisien untuk membayar hutang karma kita atas pembunuhan yang kita pernah lakukan di kehidupan ini dan lampau, terutama di zaman ini dimana Dharma semakin terkikis. Pelepasan makhluk hidup memiliki banyak manfaat karena melalui tindakan ini dapat menyelamatkan nyawa binatang, menghasilkan rasa syukur yang tak terhingga. Praktik ini juga memenuhi praktik paramita (kesempurnaan) kemurahan hati karena kita  berbagi kekayaan kita yang berupa uang (menyisihkan rezeki untuk membeli hewan yang akan disembelih), waktu, energi, dan kita mendanakan kebebasan dari rasa takut serta Dharma.

Karena kita sudah terlahir kembali berkali-kali sampai tak terhitung jumlahnya, banyak makhluk, terutama yang memiliki hubungan karma dengan kita, pernah menjadi orang tua kita di kehidupan sebelumnya. Anggap saja demikian, jika kita tidak membebaskan orang tua kita, bukankah kita lebih buruk dari pada binatang? Sangat menyakitkan bila kita membayangkan bahwa orang tua kita terlahir kembali sebagai hewan, lebih apalagi sampai harus mati dengan menyakitkan melalui pembantaian. Anggap saja kita rela sedikit repot untuk menyelamatkan kehidupan orang tua kita saat ini, kita juga harus menyelamatkan nyawa orang tua kita yang sebelumnya. Saat kita menyelamatkan hewan, kita juga menyelamatkan Buddha yang akan datang.



2: Apa manfaat lain dari pembebasan hidup?

Manfaat dari pembebasan hidup bervariasi dan tak terbatas. Inilah beberapa, menurut Sang Buddha dan banyak guru terhormat .
  1. Tidak akan terluka akibat perang atau meninggal karena kekerasan
  2. Usia panjang & kesehatan dgn sedikit penyakit (byk sakit yg berasal dari karma membunuh)
  3. idak akan terluka akibat bencana alam dan kecelakaan.
  4. Memiliki banyak keturunan untuk generasi penerus
  5. Seseorang akan dengan mudah mencapai apa yang diinginkannya.
  6. Seseorang akan mencapai kemakmuran di posisi / jabatannya tanpa hambatan.
  7. Seseorang akan menjadi sumber rasa syukur dari makhluk lain dan sumber sukacita bagi para Buddha.
  8. Seseorang akan melenyapkan dendam, dan memusnahkan pengaruh jahat dan kekhawatiran
  9. Seseorang akan mengalami sukacita dan kedamaian di semua musim.
  10. Orang akan mudah lahir di Pureland (Tanah Suci) -> Aliran Amitabha




LP Hong memberkati hewan hewan yang akan dilepaskan, beliau juga mengajarkan generasi muda untuk berlatih welas asih

3: Jika pembebasan hidup begitu baik, mengapa begitu banyak yang mengkritiknya?

Pembebasan hidup adalah cara termudah untuk melarutkan karma negatif. Karena hal ini termasuk cara yang mudah maka karma buruk kita dari banyak kehidupan lampau siap untuk datang dan memberikan rintangan yang menghalangi usaha kita untuk membebaskan makhluk hidup. Karena banyak orang yang mengkritik praktik tersebut tidak mengetahui manfaatnya, kita harus berbagi manfaat dari Welas Asih, sehingga juga membawa manfaat bagi mereka. Kita harus berhati-hati untuk tidak mengkritik (atau membiarkan orang lain mengkritik) praktik pembebasan hidup karena hal itu menciptakan karma buruk. Kita seharusnya tidak mencegah sebuah metode pelatihan diri tanpa pemahaman lebih jauh karena sama saja kita akan menghalangi banyak nyawa untuk dibebaskan.





4: Bagaimana seharusnya kita membebaskan makhluk hidup?

Kita bisa membeli hewan dari tempat manapun yang menjualnya untuk disembelih (atau dikurung). Sebelum melepaskannya ke lingkungan alami yang sesuai, kita ( bersama dengan bhikkhu dan biarawati - jika ada) harus secara jelas melafalkan doa (untuk hewan yang akan dibebaskan), kata kata pertobatan, perlindungan pada Tri Ratna (Buddha, Dharma dan Sangha) dan " Namo Amituofo "(Penghormatan ke Amitabha Buddha) dan / atau mantra lainnya seperti" Om Mani Padme Hum (mantra cinta kasih) sebanyak mungkin. Kita juga bisa membawa hewan sembari mengelilingi benda-benda suci seperti stupa, gambar Buddha dan relik kita juga bisa memercikkan air yang diberkati pada mereka.

Melalui pertobatan, kita mengingatkan hewan- hewan tersebut untuk bertobat dari keraguan mereka yang membuat mereka terlahir kembali sebagai binatang. Melalui perlindungan Buddha, Dhamma dan Sangha kami berharap binatang itu menjadi murid dari Sang TriRatna. Melalui pembacaan "Namo Amituofo", kami berharap hewan-hewan tersebut dapat mendengar dan memperhatikan kesadaran penuh terhadap Buddha Amitabha, sehingga menciptakan jejak karma yang kuat untuk dapat terlahir di kehidupan yang lebih baik atau di Tanah Suci-Nya di masa depan. Dengan pertobatan dan perlindungan ini bisa membebaskan mereka dari kelahiran di masa depan di tiga alam yang lebih rendah dari neraka, hantu kelaparan dan binatang.

Photo Credit : Kompas sumber foto



5. Terdengar sangat luar biasa, sepertinya membebaskan hewan adalah jalan keluar termudah !


Cara kerja dari hukum karma tepatnya sangat rumit dan sangat sukar dipahami, namun kenyataannya hewan hewan yang kita pilih untuk dibebaskan adalah hewan hewan yang terpilih diantara jumlah hewan yang tak terhitung. Ketika kita memutuskan untuk membebaskan makhluk lain maka kita secara aktif menciptakan sebuah karma positif dengan menjadi bagian dari matangnya karma baik si hewan. (Karma baik si hewan matang maka ia memperoleh kesempatan dibebaskan)

6. Tapi ada begitu banyak hewan untuk dibebaskan !
Kita harus melakukan apa yang kita bisa di saat ini. Hanya karena kita tidak mampu membawa kedamaian pada dunia dalam semalam , bukan berarti kita tidak harus memulainya bukan? kita bisa berlatih dimulai dari lingkungan keluarga. Sama seperti ungkapan, "Hanya karena sangat banyak makhluk menderita, bukan berarti kita tidak perlu menolong sama sekali."


Sabba pappasa akaranam,
Kusala uppasampada, 
Sacitta pariyodapanam,
Etam Buddhanam sasanam


Janganlah melakukan perbuatan jahat, 
Perbanyaklah berbuat kebajikan, 
Sucikan hati dan pikiran, 
Inilah inti ajaran Buddha.


(Dhammapada XIV, 183)

No comments:

Post a Comment

SHARE