Dewa Ganesha - Dewa Kesuksesan , Pengetahuan , Kebijaksanaan - Hong Amulet Indo

Dewa Ganesha memiliki banyak nama suci. Beberapa nama suci-Nya yang populer diantaranya Ganapati, Vinayaka, Lambodara. Di Nusantara, dewa Ganesha disebut Bhatara Gana. Beberapa kitab yang didedikasikan untuk Ganesha yaitu Ganesha Purana, Mudgala Purana, Ganapati Atharwashirsa.

Dewa Ganesha/  Ganapati atau Vinayaka, beberapa nama yang berbeda namun sebenarnya mengarah ke sosok yang sama yaitu Dewa Ganesha. Dewa Ganesha adalah Dewa kesuksesan dan kebijaksanaan serta diyakini menjadi penghancur dari hambatan dan rintangan dalam kehidupan.  Ciri Khas utama dari Dewa Ganesha adalah berkepala gajah dan perut buncit . Beliau adalah putra dari Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Salah satu dewa paling populer di kalangan Hindu, Dewa Ganesha melambangkan  pengetahuan.  Beliau sebenarnya salah satu di antara lima dewa utama Hindu. Empat lainnya adalah - Brahma, Wisnu, Siwa dan Durga.

Dalam mitologi Hindu, dewa Ganesha diberkati oleh Mahadewa dan para dewa, bahwa barangsiapa yang melakukan upacara maupun usaha tanpa melakukan pemujaan kepada dewa Ganesha terlebih dahulu, maka upacara maupun usaha yang dijalankan seseorang akan menemui berbagai hambatan dan rintangan sehingga dalam kepercayaan Hindu, diyakini bahwa sebelum memulai pekerjaan sebaiknya memuja Dewa Ganesha. Dewa Siwa mengatakan bahwa sebelum mengawali sebuah pemujaan harus terlebih dahulu berdoa kepada Dewa Ganesha dan memohon berkat-Nya. Sejak anugerah itu diberikan kepadanya, Dewa Ganesha selalu disembah / dipuja di setiap awal dari memulai puja / pekerjaan / segala sesuatu. Dengan pengabdian dan dedikasi yang tulus orang orang berdoa kepada Dewa Ganesha sehingga dapat menghapus semua hambatan dan rintangan dari jalan hidup mereka dan membawa mereka ke jalan kemakmuran.

Beliau menghapus semua keterikatan duniawi. Beliau juga memberkati umat dengan pengetahuan, keberhasilan / kesuksesan dalam hal spiritual dan kekuatan. Para ahli agama dan ahli sejarah percaya bahwa Dewa Ganesha disembah di semua kasta dalam tradisi Hindu. Popularitas Dewa Ganesha  sedemikian rupa sehingga orang-orang dari semua  negara banyak menyembah Beliau.

Berbicara secara astrologis Rabu adalah hari terbaik untuk memuja Dewa Ganesha. Rabu adalah hari planet Merkurius - planet untuk kesuksesan dan Dewa Ganesha juga meru[pakan Dewata kesuksesan. Dewa Ganesha juga dikenal karena menyukai Modaks (manisan india). Oleh karena itu mempersembahkan modaks dianggap sebagai bagian penting dari pemujaan kepada beliau. Selain itu juga dapat mempersembahkan  buah buahan dan  manisan lainnya. Beliau sering dikaitkan dengan warna merah. sehingga  dikatakan bahwa persembahan bunga bunga merah pun perlu dilakukan

Festival paling populer terkait dengan pemujaan Dewa Ganesha adalah Ganesh Chaturthi. Hal ini dirayakan dengan semangat dan antusiasme yang tinggi di seluruh India dan banyak negara lainnya. Biasanya merupakan festival selama sepuluh hari dan biasanya jatuh pada akhir Agustus atau awal September. Meskipun demikian , kapanpun kita berdoa dengan ketulusan yang murni, Dewa Ganesha akan memberkati kita, tetapi  Ganesh Chaturthi dikatakan hari yang paling baik untuk menyembah Dewa Ganesha.

Dimanapun kita berdoa kepada Dewa Ganesha baik di rumah atau di kuil, yang paling penting adalah bahwa kita berdoa dengan ketulusan. kita dapat mengikuti langkah-langkah sederhana dalam memuja Ganesha di rumah.

Filosofi Ganesha

Ganesha, sosok Dewa berbadan gemuk dan berkepala gajah ini sudah tidak asing lagi dalam kehidupan kita sehari-hari. Ganesha menjadi ikon/simbol lembaga-lembaga penting, sekolah-sekolah, atau pusat studi sebagai simbol ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan. Ganesha telah menjadi begitu populer, dan kepopulerannya tidak hanya pada kalangan Hindu, tetapi telah merambah dunia secara keseluruhan. Seluruh umat, dari Hindu, Islam, Kristen, hingga Budha melihat Ganesha sebagai sosok lucu dan unik.

Ganesha memiliki kepala yang besar dengan dua telinga besar dan mata yang sipit. Kepala besar melambangkan kita sebagai manusia seharusnya lebih banyak menggunakan akal daripada fisik dalam memecahkan masalah. Sedangkan mata yang sipit berarti konsentrasi. Pikiran harus diarahkan ke hal-hal positif untuk memperbaiki daya nalar dan pengetahuan.

Ganesha juga memiliki dua telinga besar yang mengajarkan supaya kita mendengarkan orang lain lebih banyak. Kita selalu mendengar, tetapi jarang sekali kita mendengarkan orang lain dengan baik: “Dengarkan ucapan-ucapan yang membersihkan jiwa dan seraplah pengetahuan dengan telingamu.” Ganesha mematahkan satu gadingnya untuk menggurat Kitab Suci di atas daun tal. Satu gading berarti kesatuan. Simbol ini menyarankan manusia hendaknya bersatu untuk satu tujuan mulia & suci.

Ganesha juga memiliki mulut yang kecil dan hampir tidak kelihatan karena tertutup belalainya yang dengan rakus ”menghirup rasa” manisan susu ilmu di tangannya. Mulut yang kecil itu mengajarkan agar kita mengontrol gerak mulut dan lidah. Maksudnya adalah bahwa kita harus mengurangi pembicaraan yang tidak-tidak. Sementara belalai yang menjulur melambangkan efisiensi dan adaptasi yang tinggi.

Beralih ke badan Ganesha yang besarHal pertama yang kita lihat pastilah perutnya, karena perut itu memang buncit. Ganesha memang selalu dimanja oleh ibu Parvati, istri Siva sebagai anak kesayangan. Perut buncit melambangkan keseimbangan dalam menerima baik-buruknya gejolak dunia. Dunia diliputi oleh sesuatu yang berpasangan, yakni pasangan dua hal yang bertolak belakang. Ada senang, ada pula sedih. Ada siang, ada pula malam.

Ada wajah suram kesedihan di balik tawa riang kita. Dan sebaliknya, ada keriangan dan semangat dibalik kesenduan kita. Itulah hidup, dan kita harus menyadarinya. Simbol Ganesha memegang sebilah kapak. Kapak berarti menumpas segala halangan dalam karya. Sementara itu, di tangan kiri Ganesha terdapat semangkuk manisan susu.

Terakhir, ada seekor tikus yang selalu berada di dekat Ganesha. Tikus, seperti sifat hewan aslinya, adalah hewan yang penuh nafsu mengigit. Ia memakan apa saja untuk memenuhi hasrat perutnya. Demikianlah tikus dijadikan lambang nafsu dalam figur Ganesha. Lalu mengapa tikus itu menjadi tunggangan Ganesha yang berbadan berat & tinggi ini? Tikus, atau nafsu harus ditundukkan. Kita harus bisa menjadikan nafsu sebagai kendaraan sehingga kita dapat mengendalikannya, namun banyak manusia kini menjadi kendaraan dari nafsunya sendiri.

Ganesha Video